Sabtu, 26 Januari 2019

Ilmu Sosial Dasar


Kewarganegaraan
Kewarganegaraan Republik Indonesia diperoleh melalui Pewarganegaraan yang dilakukan dengan mengajukan suatu permohonan (“Permohonan Pewarganegaraan”) kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (“Menteri”) melalui Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (“Dirjen AHU”).

Pemohon Pewarganegaraan Indonesia
Secara umum, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia (“UU Kewarganegaraan”) mengatur bahwa permohonan Pewarganegaraan Indonesia dapat diajukan oleh pemohon dengan kriteria sebagai berikut:
a.   Orang Asing yang kawin secara sah dengan Warga Negara Indonesia (“WNI”);
b.   Orang Asing yang telah berjasa kepada Negara Indonesia;
c.   Anak yang memiliki kewarganegaraan ganda; dan
d.   WNI yang kehilangan status kewarganegaraan Indonesia dan ingin memperoleh kembali Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Pengajuan Permohonan Pewarganegaraan untuk setiap kriteria pemohon memiliki prosedur dan tahapan yang berbeda. Sehubungan dengan pertanyaan Anda di atas, maka dalam hal ini pengajuan Permohonan Pewarganegaraan suami Anda masuk dalam kategori Permohonan Pewarganegaraan Orang Asing yang kawin dengan orang Indonesia.
Adapun Syarat Permohonan Pewarganegaraan Indonesia, Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia karena Kawin, dan Prosedur Pemberian Status Warga Negara karena kawin akan dijelaskan sebagai berikut:
Syarat Permohonan Pewarganegaraan Indonesia
Berdasarkan ketentuan Pasal 9 UU Kewarganegaraan, syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat memperoleh kewarganegaraan Indonesia adalah sebagai berikut:
1.   Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin;
2.   Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut;
3.   Sehat jasmani dan rohani;
4.   Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
5.   Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih;
6.   Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi berkewarganegaraan ganda;
7.   Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap; dan
8.   Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.


Lapisan Sosial
Dalam lingkungan sosial saya adanya lapisan sosial yaitu pejabat daerah seperti RT, tokoh masyarakat. Tokoh masyarakat disini seperti tokoh agama, sesepuh desa yang mana kami menghormati mereka. Hak hak istimewa tidak begitu ada disini, disini didesa kami memiliki hak suara yang sama dan kompensasi yang sama.


Fungsi desa dan kota
Fungsi desa adalah sebagai berikut:
·         Desa sebagai hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota)
·         Desa merupakan sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan
·         Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota
·         Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia

Kota yang telah berkembang maju mempunyai peranan dan fungsi yang lebih luas lagi antara lain sebagai berikut :
·         Sebagai pusat produksi. Contoh: Kediri, Pekanbaru, dan Bontang
·         Sebagai pusat perdagangan dan keuangan. Contoh: Medan, Surabaya, Hong Kong, Singapura, dan Frankfurt
·         Sebagai pusat pemerintahan. Contoh: Brasilia (ibukota Brasil), Washington DC (ibukota Amerika Serikat), Canberra (ibukota Australia)
·         Sebagai pusat kebudayaan. Contoh: Yogyakarta dan Surakarta
·         Sebagai penopang kota pusat atau kota satelit. Contoh : Tangerang Selatan, Binjai dan, Kota Batu




Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.
Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar. Semuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Rata-rata orang yang hidup di bawah garis kemiskinan belum dapat membaca maupun menulis. sedangkan salah satu cara memberantas kemiskinan adalah dengan ilmu pengetahuan. Dengan dapat membaca dan menulis, seorang pemulung sampah bisa berkesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan menghasilkan banyak uang. Dengan ilmu pengetahuan, dapat merubah seorang pengamen untuk berpikir kreatif dan memulai membuka suatu usaha dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

Selasa, 25 Desember 2018

Audit Teknologi Sistem Informasi



Pendahuluan
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor.
Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima. (http://id.wikipedia.org/wiki/Audit)

Definisi
·         WISHNU AP
Audit adalah proses pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya pelaksanaan kualitas diterapkan. Hasil audit akan didokumentasi dan evaluasi secara berkala.
·         FRANS M. ROYAN
Audit bertujuan untuk mempermudah pemilik melakukan kontrol dan menghindari penyelewengan serta manipulasi data.
·         AGUNG DARONO
Audit merupakan tindakan pengujian yang bertujuan untuk menyatakan apakah suatu laporan keuangan telah disajikan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
·         JEFFREY LIKER
Audit merupakan praktek manajemen yang bersifat memaksa, yang menekankan anggapan bahwa pekerjaan terstandarisasi merupakan kerangka kerja dari suatu birokrasi yang kaku.
·         ISO 9000
Audit adalah suatu proses sistematis, amndiri, dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi.



Jenis-jenis Audit
Berdasarkan Bidang yang diaudit,
-          Audit Keuangan (Financial audit)
        General financial statement Audit
        Special Financeal Audit
-          Audit Operasional/Manajemen (Operational/Management Audit)
-          Audit Ketaatan (Complience Audit)
-          Audit Sistem Informasi (Information System Audit)
-          Audit e-commerce
-          Investigation Audit/Fraud Audit/Audit Forensic
Berdasarkan Auditornya,
-          Auditor eksternal independen (akuntan publik)
-          Auditor internal (perusahaan)
-          Auditor (di lingkungan instansi-instansi) pemerintah)
-          Auditor perpajakan

Tipe Audit
·         Audit yang dilaksanakan sesuai tipe perusahaan yaitu operasional, compliance, pengembangan system, internal control, financial dan kecurangan audit. Empat jenis auditor yang dilibatkan dalam menyelenggarakan audit yang di list adalah:
– Internal auditor adalah karyawan perusahaan, yang pada umumnya melaksanakan compliance, operasional, pengembangan sistem, pengawasan intern dan kecurangan audit.
– Ekstenal auditor adalah akuntan publik independen yang ditugaskan oleh perusahaan, secara khusus melaksanakan audit keuangan. Dalam berbagai macam audit keuangan, eksternal auditor dibantu oleh internal auditor. Akan tetapi auditor eksternal yang bertanggung jawab untuk menegaskan kewajaran laporan keuangan. Audit Sistem Informasi TIPE AUDIT
– Goverment auditor, melaksanakan pemenuhan audit atau menguji laporan perusahaan atas pengawasan yang menyangkut para pegawai pemerintahan. sebagai contoh, pemeriksa bank pemerintahan melaksanakan audit bank, auditor yang dtugaskan oleh auditor negara yang umumnya melaksanakan audit daerah dan para pegawai pemerintah
– Fraud auditor, mengkhususkan dalam menyelidiki kecurangan dan bekerja secara tertutup dengan internal auditor dan pengacara. Fraud examminer misalnya: kesatuan FBI penyelidikan kecurangan, perusahan besar akuntan publik , IRS, perusahaan asuransi. Audit Sistem Informasi
·         Operational audit, terkonsen pada efisiensi dan efectifitas dengan semua sumberdaya yang digunakan untuk melaksanakan tugas, cakupanya meliputi kesesuaian praktik dan prosedur dengan peraturan yang ditetapkan
·         Compliance audit terkonsentrasi pada cakupan undangundang, peraturan pemerintah, pengendalian dan kewajiban badan eksternal lain yang telah diikut.
·         • Project manajement and change control audit, (dulu dikenal sebagai suatu pengembangan sistem audit) terkonsentrasi oleh efesiensi dan efektifitas pada berbagai tahap pengembangan sistem siklus kehidupan yang sedang diselenggarakan. Audit Sistem Informasi
·         Internal control audit terkonsentrasi pada evaluasi struktur pengendalian internal
·         Financial audit terkonsentrasi pada kewajaran laporan keuangan yang menunjukan posisi keuangan, aliran kas dan hasil kinerja perusahaan.
·         Fraud audit adalah nonrecurring audit yang dilaksanakan untuk mengumpulkan bukti untuk menentukan apakah sedang terjadi, telah terjadi atau akan terjadi kecurangan. Dan penyelesaian hal sesuai dengan pemberian tanggungjawab.

Untuk lebih lengkapnya mengenai artike tentang Audit, silahkan ke sumber berikut, visit

Minggu, 18 November 2018

Jurnal Pemodelan Aplikasi Mobile Reminder Berbasis Android



Judul Jurnal
Pemodelan Aplikasi Mobile Reminder Berbasis Android
Volume
ISSN: 2089-9815
Tahun
2016
Penulis
Kosidin, Resha Nur Farizah
Tanggal
18-19 Maret 2016
Reviewer
Ruben van Luther
NPM
1B117110
Kelas
5KA45
Dosen
Muhammad Achsan Isa Al Anshori
Mata Kuliah
Inovasi SI&Teknologi Inf. Modern#


● Latar Belakang

Berkembang pesatnya Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan salah satunya perangkat ponsel/Handphone berevolusi menjadi perangkat yang canggih, yang memberikan perkembangan aplikasi bisa berjalan di dalam ponsel dalam hal ini ponsel berbasis Android.
Dengan tren teknologi pada ponsel yang meninggkat ini memungkinkan munvulnya ide-ide kreatif, inovatif, menarik, aplikasi tersedia secara luas dan terjangkau dari mulai game, multimedia serta sosial network.

● Tujuan

Megimplementasikan hasil dari perancangan dan pemodelan aplikasi reminder yang telah
berhasil dibuat. Implementasi yang telah berhasil dijalankan sesuai dengan rancangan dan pemodelan diharapkan dapat diupload ke play store google.

● Metodologi

Penelitian ini menggunakan metode Grapple Guidelines for Rappid Application Engineering), yang terdiri dari lima tahapan : Requirement Gathering, Analysis, Design, Development, dan Deployment (Charibaldi : 2010). Penulis hanya menggunakan beberapa tahap dan ditambahkan dengan tahap diluar metode tersebut, sesuai dengan kebutuhan.

● Hasil

Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan user yang dapat mempermudah kebutuhannya. Seperti:
1.      Sebagian besar user menginginkan sebuah aplikasi pengingat kegiatan yang mudah digunakan dan dapat dibawa ke manapun mereka bepergian (mobile).
2.      Dengan adanya teknologi sistem operasi android berbasis mobile, maka dibuat system aplikasi reminder berbasis android dengan memanfaatkan tools yang sudah ada.

● Kesimpulan

Maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Pemodelan aplikasi reminder menggunakan pendekatan berorientasi objek menghasilkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram dengan penjelasan dalam bentuk gambar.
2.      Rancangan yang dibangun untuk aplikasi reminder disesuaikan dengan kebutuhan dan mengikuti rancangan Grafic User Interface (GUI).
3.      Hasil implementasi dari aplikasi reminder dapat digunakan oleh user setelah proses tahap pengujian telah berhasil dilakukan sesuai dengan yang diharapkan. Dan setelah diaplikasikan maka aplikasi dilakukan evaluasi terhadap pengguna dengan menggunakan kuesioner.
Untuk aplikasi ini dibangun hanya mampu menyimpan agenda dalam 3 bulan kebelakang, maka dari itu perlu adanya penelitian kembali untuk dapat menyimpan agenda dalam 1 tahun kebelakang.

Kamis, 25 Oktober 2018

Pengantar Teknologi Sistem Cerdas


Definisi Peng. Teknologi Sistem Cerdas
Sistem pintar/cerdas menggabungkan fungsi penginderaan, aktuasi, dan kontrol untuk menggambarkan dan menganalisis situasi, dan membuat keputusan berdasarkan data yang tersedia secara prediktif atau adaptif, sehingga melakukan tindakan cerdas. Dalam kebanyakan kasus, "kecerdasan" dari sistem dapat dikaitkan dengan operasi otonom berdasarkan kontrol loop tertutup, efisiensi energi, dan kemampuan jaringan.


Sejarah Peng. Teknologi Sistem Cerdas
Pada awal abad 17, René Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Blaise Pascal menciptakan mesin penghitung digital mekanis pertama pada 1642. Pada 19, Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram.

Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan Principia Mathematica, yang merombak logika formal. Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan "Kalkulus Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas " pada 1943 yang meletakkan fondasi untuk jaringan saraf.

Tahun 1950-an adalah periode usaha aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK): sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John McCarthy membuat istilah "kecerdasan buatan " pada konferensi pertama yang disediakan untuk pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan "Turing test" sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.

Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan saraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ted Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang kadangkala disebut sebagai sistem pakar pertama. Hans Moravec mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan berintang yang kusut secara mandiri.

Pada tahun 1980-an, jaringan saraf digunakan secara meluas dengan algoritme perambatan balik, pertama kali diterangkan oleh Paul John Werbos pada 1974. Pada tahun 1982, para ahli fisika seperti Hopfield menggunakan teknik-teknik statistika untuk menganalisis sifat-sifat penyimpanan dan optimasi pada jaringan saraf. Para ahli psikologi, David Rumelhart dan Geoff Hinton, melanjutkan penelitian mengenai model jaringan saraf pada memori. Pada tahun 1985-an sedikitnya empat kelompok riset menemukan kembali algoritme pembelajaran propagansi balik (Back-Propagation learning). Algoritme ini berhasil diimplementasikan ke dalam ilmu komputer dan psikologi. Tahun 1990-an ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang AI dan demonstrasi berbagai macam aplikasi. Lebih khusus Deep Blue, sebuah komputer permainan catur, mengalahkan Garry Kasparov dalam sebuah pertandingan 6 game yang terkenal pada tahun 1997. DARPA menyatakan bahwa biaya yang disimpan melalui penerapan metode AI untuk unit penjadwalan dalam Perang Teluk pertama telah mengganti seluruh investasi dalam penelitian AI sejak tahun 1950 pada pemerintah AS.

Tantangan Hebat DARPA, yang dimulai pada 2004 dan berlanjut hingga hari ini, adalah sebuah pacuan untuk hadiah $2 juta dimana kendaraan dikemudikan sendiri tanpa komunikasi dengan manusia, menggunakan GPS, komputer dan susunan sensor yang canggih, melintasi beberapa ratus mil daerah gurun yang menantang.


Contoh penerapan teknologi sistem cerdas dikehidupan sehari-hari
  • Smart home, yang mana kondisi rumah bisa di handle di smartphone juga terdata yang menghasilkan suatu report seperti pemakaian listrik, keamanan rumah dsb.
  • Asisten digital seperti Siri di Apple, Google Asisten di google dan Cortana di Windows. Dimana sistem ini dirancang layaknya seperti asisten pribadi yang memberikan informasi yang berguna bagi manusia atau penggunanya. Seperti kondisi jalan, cuaca, dokumen yang penting dan sebagainya.



sumber: wikipedia.org

Rabu, 17 Oktober 2018

Gambaran Audit Sistem Informasi




Latar Belakang
  Audit Sistem Informasi adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu.
  Audit merupakan sebuah kegiatan yang melakukan pemerikasaan untuk menilai dan mengevaluasi sebuah aktivitas atau objek seperti implementasi pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi yang pekerjaannya ditentukan oleh manajemen atau proses fungsi akuntansi yang membutuhkan improvement. Proses auditing telah menjadi sangat rapi di Amerika Serikat, khususnya pada bidang profesional accounting association. Akan tetapi, baik profesi audit internal maupun eksternal harus secara terus menerus bekerja keras untuk meningkatkan dan memperluas teknik, karena profesi tersebut akan menjadi tidak mampu untuk mengatasi perkembangan dalam teknologi informasi.
Secara garis besar perlunya pelaksanaan audit dalam sebuah perusahaan yang telah mempunyai keahlian dalam bidang teknologi informasi yaitu antara lain:
  • Kerugian akibat kehilangan data.
  • Kerugian akibat kesalahan pemrosesan komputer.
  • Pengambilan keputusan yang salah akibat informasi yang salah.
  • Kerugian karena penyalahgunaan komputer (Computer Abused)
  • Nilai hardware, software dan personil sistem informasi.
  • Pemeliharaan kerahasiaan informasi


Tujuan
Tujuan Audit Sistem Informasi dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek utama, yaitu:
  • Conformance (Kesesuaian) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu : Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) dan Compliance (Kepatuhan).
  • Performance (Kinerja) - Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu : Effectiveness (Efektifitas), Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan).



Gambaran Umum
Semua jenis audit mengikuti urutan aktivitas yang sama dan bisa dibagi menjadi 4 langkah :
  1. Perencanaan Audit
  2. Pengumpulan bukti audit
  3. Evaluasi bukti audit
  4. Komunikasi hasil audit

Perencanaan Audit
  1. Menentukan cakupan dan tujuan
  2. Organisasi tim audit
  3. Mempelajari operasi usaha
  4. Mempelajari hasil audit sebelumnya
  5. Identifikasi faktor resiko
  6. Menyiapkan program audit

Pengumpulan Bukti Audit
  1. Observasi aktivitas operasional
  2. Mempelajari dokumen
  3. Diskusi dengan karyawan dan kuesioner
  4. Pengujian fisik atas aset
  5. Konfirmasi dengan pihak ketiga
  6. Mengukur ulang kinerja prosedur
  7. Memeriksa dokumen sumber
  8. Pengujian analitis dan sampling

Evaluasi Bukti Audit
  1. Mengukur Kualitas pengendalian Intern
  2. Mengukur reliabilitas informasi
  3. Mengukur kinerja operasi
  4. Mempertimbangkan kebutuhan bukti -
  5. tambahan
  6. Mempertimbangkan faktor resiko
  7. Mempertimbangkan faktor materialitas
  8. Dokumentasi temuan audit

Komunikasi Hasil Audit
  1. Formulasi kesimpulan audit
  2. Membuat rekomendasi bagi manajemen
  3. Mempresentasikan hasil audit kepada manajemen